HIDUP PENUH WARNA PENYANDANG TUNANETRA



Siapa bilang penyandang tunanetra hidupnya muram? Melalui film Jingga, Lola Amaria memotret kehidupan mereka yang penuh warna.

“Awalnya karena ketidaktahuan tentang teman-teman tunanetra untuk melakukan interaksi, komunikasi di lingkungan hidupnya, terus penyebab dari kebutaan itu sendiri, dan bagaimana mereka mengenal sebuah ruang yang tentunya sulit dipahami oleh orang normal,“ ucap Lona mengenai latar belakang dari dirinya membuat film tersebut.

Dari segala ketidaktahuan itu, Lola ingin membuat karya menampilkan kehebatan para tunanetra dalam menjalani kehidupan sehari-harinya. Menurutnya, tak akan pernah bisa dibayangkan orang normal bisa sekuat para tunanetra dalam menjalani hidup.

“Dari ketidaktahuan itu, saya justru terdorong untuk menciptakan sebuah film berkisah soal tunanetra ini untuk disampaikan kepada masyarakat mereka lebih hebat dari kita-kita yang masih hidup normal,“ ungkapnya.

Jingga menceritakan empat penderita tunanetra.Hidup mereka pun dilalui dengan hal-hal yang luar biasa. Hidup mereka bagaikan hidup, tetapi tanpa cahaya. “Di sisi lain terdapat kisah ibu yang berusaha berjuang setengah hidupnya membantu sang buah hatinya menemukan kegembiraan dari anak tersebut setelah anak tersebut divonis buta itu,“ ujar Lola.

Lola mengatakan Jingga bersekolah di SLB (sekolah luar biasa). Di sana Jingga berteman dengan ketiga temannya bernama Marun, Nila, dan Magenta. Ketiga sahabat itu memberi tahu bagaimana realita hidup, tempat mereka mampu mandiri di tengah kekurangan yang mereka miliki, yaitu dari penglihatan.

“Mereka bersama-sama membentuk grup musik dan bersedia mengikuti kompetisi,“ tambah Lola.

Sebelum membuat film itu, Lola banyak melakukan riset-riset untuk mengetahui pola hidup yang dijalankan para tunanetra, di antaranya dengan mendatangi beberapa SLB di Jakarta dan Bandung serta menemui para orangtua penyandang tunanetra itu.

“Kami riset, kami datangi, dan kami cari tahu bagaimana pola hidup dan cara mereka menjalani kegiatan mereka sehari-hari. Dari riset itu, kita kumpulkan untuk diterapkan ke dalam pembuatan film,“ ucap Lola. (Rio/M-5)


Sumber : Media Indonesia
Share this article :

Klik Gambar dibawah ini untuk melihat artikel lainnya




 
Created by : Team SW
Copyright ©2016 SETYO WARDOYO
Blogsite Milik : Setyo Wardoyo