MENJAHIT MASA DEPAN KAUM DISABILITAS



Melalui menjahit, mendesain, dan memasang mute, Amy membuka kesempatan bagi kaum disabilitas bisa menjadi mandiri.

Memberikan dukungan bagi kaum disabilitas dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya yang dilakukan desainer busana ternama Indonesia, Amy Atmanto. Ia membantu para perempuan tunarungu mendesain busana.

Hobi akan dunia fesyen sejak dini membuat Amy menciptakan Royal Sulam pada 2006. Sebelum menekuni dunia fesyen, Amy berprofesi sebagai wartawan di televisi swasta. Keputusannya terjun ke dunia fesyen sebagai perancang busana mengantarkannya pada kesuksesan.

Keberhasilannya tidak membuatnya lupa diri. Amy justru banyak menyisihkan waktunya berbagi ilmu dan melatih kaum hawa yang kurang mampu dan penyandang tunarungu sejak 2008.

“Awalnya itu di tahun 2008, saya berpikir ingin memberikan sesuatu ke sesama di lingkungan sekitar saya. Lalu, saya dirikan Royal Sulam Kebaya dan sekaligus memberikan pelatihan kepada ibu-ibu dan kaum difabel yang ingin mengubah nasib mereka,“ ungkap Amy.

Melalui rumah kreatif itu sudah ratusan ibu kurang mampu dan penyandang disabilitas yang mendapatkan pelatihan ini secara gratis. Pelatihan kreativitas berupa pemasangan payet dan mute.

“Mereka berlatih di sini gratis, tidak ada biaya apa pun. Nantinya setelah lulus dari latihan di tempat saya, mereka akan mendapat sebuah piagam yang bisa dijadikan modal untuk mereka menawarkan pekerjaan payet ke toko-toko busana di Tanah Abang dan tempat jualan busana lain,“ sambungnya.


Mencontoh Hebatnya beberapa peserta yang dibantu Amy sudah mandiri dari sisi ekonomi. Mereka menerima pekerjaan sebagai desainer dan berbisnis di luar bidang busana.

“Sudah banyak yang sekarang mandiri.Salah satunya bernama Amalia, sekarang tidak hanya berbisnis busana, namun sudah ada bisnis lain menjadi make up artis,“ kata Amy.

Di balik semua itu, banyak tantangan yang dihadapi Amy. Salah satunya ketika harus berkomunikasi dengan penyandang tunarungu, pasalnya mereka sulit men dengar dan berbicara.Berkat kerja keras dan keinginan kuat, semua kendala bisa dilalui.

“Mereka itu belajar umumnya dengan melihat dan mencontoh. Karena mereka fokus, jadi diajarkannya dengan contoh yang sudah kita siapkan dan mereka belajar dari apa yang kita lakukan. Kemudian dengan gerakan tangan yang intinya memberikan semangat kepada mereka,“ sambung Amy.

Sekian tahun bergelut di dunia fesyen, kini karya Amy disukai tidak hanya di dalam negeri, tapi juga mancanegara.Beberapa rancangannya sudah dipakai orang hebat. Seperti Miss Universe 2007 Riyo Mori yang menggunakan karya Amy saat berkunjung ke Indonesia. Tak hanya itu, Amy ditunjuk menjadi Duta Swarovski yang merupakan ornamen kristal buatan negeri Austria.

Upayanya membantu kaum difabel membuat Amy diganjar sejumlah penghargaan.Di antaranya Kartini Award Piala Ibu Negara di Bidang Sosial Tahun 2010 dan masuk 100 perempuan di Indonesia yang paling menginspirasi pada 2011.

Amy berharap, dengan kegiatannya memberikan banyak pelatihan itu dapat membuat perempuan-perempuan di Indonesia untuk lebih kreatif dan mandiri dalam bidang ekonomi. (M-5)

Sumber : Media Indonesia
Share this article :

Klik Gambar dibawah ini untuk melihat artikel lainnya




 
Created by : Team SW
Copyright ©2016 SETYO WARDOYO
Blogsite Milik : Setyo Wardoyo