Di masa kejayaan Kerajaan Singosari tepatnya saat
pemerintahan Prabu Sri Kertanegara, pada 1289 datanglah seorang laksamana dari
Kekaisaran Mongolia bernama Meng Khi untuk menyampaikan perintah Kaisar Kubilai
Khan agar Singosari - sebuah kerajaan di belahan selatan yang sedang mulai
bergerak menyatukan Nusantara - itu mengakui kedaulatan Mongolia dan tunduk di
bawah kekuasaannya.
Menurut prasasti Kudadu, nama resmi Kerajaan Singosari
adalah Tumapel dengan rajanya yang pertama Ken Arok bergelar Sri Rajasa Bhatara
Sang Amurwabhumi. Di dalam Kitab Nagarakretagama, ketika pertama kali didirikan
pada 1222 ibu kota Kerajaan Tumapel bernama Kutaraja. Kitab Nagarakretagama
juga menyebutkan bahwa daerah-daerah bawahan Singosari di luar Jawa pada masa
Kertanagara antara lain adalah Melayu, Bali, Pahang, Gurun, dan Bakulapura.
Tekad Nusantara yang tidak akan pernah tunduk kepada bangsa
mana pun di marcapada ini membuat sang prabu tersinggung, marah, dan menolak
titah Kaisar Mongolia. Utusan dari seberang itu dipotong daun telinganya
kemudian diusir pulang kembali ke negerinya.